Chipset buatan indonesia kalahkan mediatek dan snapdragon luar negeri
Pada era teknologi ini, chipset memang tak asing lagi di telinga masyarakat. Chipset sendiri merupakan sebuah komponen yang sangat penting dalam sebuah perangkat berbasis komputasi.
Contohnya,Chipset MediaTek dan Qualcomm lebih dikenal karena memang chipset tersebut telah banyak digunakan pada perangkat smartphone.
Negara kita tercinta, Indonesia sebenarnya telah memiliki chipset buatan sendiri yakni Xirka. Berbagi sumber mengatakan bahwa Xirka ternyata telah dirilis sejak Agustus 2009 lalu.
Pada saat itu, Xirka hadir dengan 2 varian yakni untuk fixed wimax dan mobile wimax untuk jaringan internet. Dikutip dari laman techno.okezone.com (17/08/2017).
Namun sangat di sayangkan, karena hingga kini Xirka Silicon Technology ternyata masih belum memiliki chipset yang ditujukan untuk otak perangkat smartphone.
Pasalnya, mereka baru bisa untuk membuat chipset SCard XCT136 untuk smart card dan bisa juga di gunakan untuk kartu mahasiswa. Selain itu, chipset buatan Indonesia tersebut juga dapat digunakan untuk alat pemindai absensi dan juga transaksi cashless.
Xirka ternyata tidak sendirian dalam mengembangkan chipset tersebut. Menurut laporan ia telah melakukan kerja sama dengan Siltera asal Malaysia, Singapura, Taiwan, dan juga Jepang untuk bergelut di pasar Asia Pasifik.
Sejak tahun 2016 lalu, Xirka telah menghasilkan protokol smart card Indonesia dalam sebuah bentuk aplikasi key management system, card management system, dan juga sistem operasi smart card yang mendukung fitur aplikasi.
Namun cukup di sayangkan, pasalnya pada tahun 2015 silam, Kementerian Komunikasi dan Informatika(KOMINFO) mengatakan bahwa chipset buatan lokal tersebut malah lebih banyak digunakan di luar negeri ketimbang di negara asalnya yakni Indonesia.
Menurut laporan, Xirka banyak digunakan di negara tetangga yakni Malaysia dan juga Jepang dengan kapasitas sekitar 50 juta sim card per tahunnya.
Chipset terbaru SCard XCT136 yang diresmikan pada bulan Mei 2017 lalu, telah mendapatkan dukungan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Dikabarkan juga beberapa institusi pendidikan di Tanah Air juga telah menggunakan chipset itu untuk di gunakan sebagai kartu mahasiswa. Beberapa perguruan tinggi yang telah menggunakan chipset tersebut yakni di antaranya Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Hasanuddin, dan Telkom University.
Meskipun baru sebatas pembuatan chip pada sim card dan kartu mahasiswa, kedepannya Xirka juga akan merambah ke dunia industri chipset untuk smartphone dan akan bersaing dengan chipset Qualcomm serta MediaTek.
Namun, rencananya itu baru akan terwujud pada 2018 mendatang. Tak sampai di situ saja, Xirka juga bakal merambah pada Internet of Things (IoT).
Chipset Qualcomm dan MediaTek pada saat ini memang dikenal sebagai produsen chipset terbaik di dunia. MediaTek sendiri berasal dari China dan sedangkan Qualcomm berbasis di California, Amerika Serikat.
Berbagai produsen smartphone ternama telah menggunakan chipset hasil racikan mereka berdua.
Contohnya,Chipset MediaTek dan Qualcomm lebih dikenal karena memang chipset tersebut telah banyak digunakan pada perangkat smartphone.
http://diah-nurfatimah.blogspot.com
Negara kita tercinta, Indonesia sebenarnya telah memiliki chipset buatan sendiri yakni Xirka. Berbagi sumber mengatakan bahwa Xirka ternyata telah dirilis sejak Agustus 2009 lalu.
Pada saat itu, Xirka hadir dengan 2 varian yakni untuk fixed wimax dan mobile wimax untuk jaringan internet. Dikutip dari laman techno.okezone.com (17/08/2017).
Namun sangat di sayangkan, karena hingga kini Xirka Silicon Technology ternyata masih belum memiliki chipset yang ditujukan untuk otak perangkat smartphone.
Pasalnya, mereka baru bisa untuk membuat chipset SCard XCT136 untuk smart card dan bisa juga di gunakan untuk kartu mahasiswa. Selain itu, chipset buatan Indonesia tersebut juga dapat digunakan untuk alat pemindai absensi dan juga transaksi cashless.
https://gizmologi.id
Xirka ternyata tidak sendirian dalam mengembangkan chipset tersebut. Menurut laporan ia telah melakukan kerja sama dengan Siltera asal Malaysia, Singapura, Taiwan, dan juga Jepang untuk bergelut di pasar Asia Pasifik.
Sejak tahun 2016 lalu, Xirka telah menghasilkan protokol smart card Indonesia dalam sebuah bentuk aplikasi key management system, card management system, dan juga sistem operasi smart card yang mendukung fitur aplikasi.
Namun cukup di sayangkan, pasalnya pada tahun 2015 silam, Kementerian Komunikasi dan Informatika(KOMINFO) mengatakan bahwa chipset buatan lokal tersebut malah lebih banyak digunakan di luar negeri ketimbang di negara asalnya yakni Indonesia.
Menurut laporan, Xirka banyak digunakan di negara tetangga yakni Malaysia dan juga Jepang dengan kapasitas sekitar 50 juta sim card per tahunnya.
http://diah-nurfatimah.blogspot.co.id
Chipset terbaru SCard XCT136 yang diresmikan pada bulan Mei 2017 lalu, telah mendapatkan dukungan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Dikabarkan juga beberapa institusi pendidikan di Tanah Air juga telah menggunakan chipset itu untuk di gunakan sebagai kartu mahasiswa. Beberapa perguruan tinggi yang telah menggunakan chipset tersebut yakni di antaranya Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Hasanuddin, dan Telkom University.
http://xirkachipset.com
Meskipun baru sebatas pembuatan chip pada sim card dan kartu mahasiswa, kedepannya Xirka juga akan merambah ke dunia industri chipset untuk smartphone dan akan bersaing dengan chipset Qualcomm serta MediaTek.
Namun, rencananya itu baru akan terwujud pada 2018 mendatang. Tak sampai di situ saja, Xirka juga bakal merambah pada Internet of Things (IoT).
Chipset Qualcomm dan MediaTek pada saat ini memang dikenal sebagai produsen chipset terbaik di dunia. MediaTek sendiri berasal dari China dan sedangkan Qualcomm berbasis di California, Amerika Serikat.
Berbagai produsen smartphone ternama telah menggunakan chipset hasil racikan mereka berdua.
0 Response to "Chipset buatan indonesia kalahkan mediatek dan snapdragon luar negeri"
Post a Comment