5 smartphone karya anak bangsa indonesia
Beragam produk gawai hadir ke Indonesia, yang dibekali dengan beragam kreatifitas perusahaan penciptanya.
Tidak heran jika hingga saat ini banyak masyarakat yang masih menetapkan pilihan gawai untuk digunakan sehari-hari kepada merek-merek asal luar negeri.
Padahal, tanpa disadari negara kita pun telah memiliki sederet brand teknologi lokal yang setiap produknya pantas untuk diadu dengan produk dari brand luar negeri.
Sayangnya, langkah marketing yang besar dan usia yang telah cukup lama dari brand luar negeri tersebut membuat produk buatan lokal seakan tertutup oleh kabut.
Dengan demikian, sebagai pemandu kamu di dunia teknologi sekaligus pengguna yang hendak mulai mencintai produk lokal, kami akan menunjukan 5 brand asal Indonesia dan produk bawaannya yang mungkin belum kamu ketahui hingga saat ini.
Polytron
Polytron merupakan brand lokal yang mungkin paling tua di saat ini, dan yang masih bertahan. Pabrikan teknologi yang didirikan pada 18 Mei 1975 di Kudus tersebut sedari awal memang bertujuan untuk melahirkan beragam produk elektronik murah bagi masyarakat Indonesia.
Produk yang dibawa oleh Polytron di tahun 2017 ini adalah Prime 7, sebuah smartphone yang diklaim sebagai perangkat lokal yang paling tahan banting.
Pasalnya, perangkat tersebut mampu untuk tetap aktif walau terjatuh dari ketinggian 7 meter dan bahkan dilindas oleh sebuah mobil. Perangkat yang juga dilengklapi dengan RAM 3GB, ROM 32GB, dan kamera 13MP ini dijual hanya dengan harga Rp 2,59 juta.
Advan
Brand milik PT Intech Surya Abadi, Advan juga merupakan salah satu brand lokal dengan produknya yang mampu disaingkan dengan produk asing.
Bahkan, Advan pernah memenangkan pengharbaan Best Innovative Tablet untuk kategori Nasional Brand pada 2012, melalui produk tabletnya Vandroid.
Untuk produknya di tahun lalu, Advan memperkenalkan sebuah perangkat smartphone kelas menengah, yakni G1.
Perangkat yang dibekali dengan kamera depan 8MP, kamera belakang 13MP, RAM 3GB, dan berchipsetkan Snapdragon 435 tersebut kini dijualnya dengan hanya seharga Rp 1,5 jutaan.
Zyrex
Berawal dari pencipta komputer, kini perusahaan lokal bernama Zyrex turut berkecimpung di persaingan pasar smartphone dan juga tablet. Perusahaan Zyrex sendiri terbilang masih remaja, karena didirikan pada tahun 1996.
Zyrex memiliki 2 buah perangkat yang cukup gahar, yakni smartphone ZA 977 dan tablet SA-7321. Untuk ZA 977 pihaknya menjual dengan harga yang sangat murah, yakni sekitar Rp 500 ribuan. Sedangkan, untuk tablet SA-7321 dijual dengan harga 1 jutaan.
Digicoop
Jika ditanya mengenai brand lokal dengan produk smartphone terbaik, maka pilihan kami jatuh pada Digicoop. Perangkat yang telah mengemban kemampuan 4G LTE, RAM 1GB, ROM 8GB, kamera selfie 2 MP, dan kamera utama 5MP tersebut dijual dengan harga Rp 1 juta saja.
Hebatnya, perangkat tersebut lahir dari kreatifitas tim Institut Teknologi Bandung (ITB), dan sudah pasti memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri yang sesuai dengan persyaratan Kominfo.
HiMax
HiMax bisa dibilang sebagai brand lokal yang paling muda usianya. Bagaimana tidak? Brand tersebut baru didirikan pada Oktober 2012, dan termasuk yang paling sukses dalam persaingan pasar smartphone.
Produk yang dibawa oleh brand ini adalah HiMax Pure S dan HiMax Polymer. Untuk Pure S, perangkat yang dibekali dengan RAM 2GB, kamera 13MP dan 5MP tersebut pada awal peluncurannya di tahun 2013 dijual dengan harga Rp 3 jutaan.
Sedangkan, Polymer dijual HiMax dengan harga Rp 1,8 jutaan di tahun 2017 ini.
Kesimpulan
Itulah kelima brand smartphone lokal yang pantas untuk dibanggakan oleh masyarakat Indonesia. Beragam teknologi canggih pun mereka padukan ke dalam setiap produknya, sehingga tidak akan goyah jika harus diadu dengan produk dari brand asing.
Bersamaan dengan momen Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 72 ini, tidak ada salahnya jika kita sebagai masyarakat yang baik turut mendukung produk buatan dalam negeri. Dengan demikian, seiring berjalannya waktu, siapa tahu jika produk lokal nantinya akan mampu untuk bersanding di kancah dunia?
Tidak heran jika hingga saat ini banyak masyarakat yang masih menetapkan pilihan gawai untuk digunakan sehari-hari kepada merek-merek asal luar negeri.
Padahal, tanpa disadari negara kita pun telah memiliki sederet brand teknologi lokal yang setiap produknya pantas untuk diadu dengan produk dari brand luar negeri.
Sayangnya, langkah marketing yang besar dan usia yang telah cukup lama dari brand luar negeri tersebut membuat produk buatan lokal seakan tertutup oleh kabut.
Dengan demikian, sebagai pemandu kamu di dunia teknologi sekaligus pengguna yang hendak mulai mencintai produk lokal, kami akan menunjukan 5 brand asal Indonesia dan produk bawaannya yang mungkin belum kamu ketahui hingga saat ini.
Polytron
Polytron merupakan brand lokal yang mungkin paling tua di saat ini, dan yang masih bertahan. Pabrikan teknologi yang didirikan pada 18 Mei 1975 di Kudus tersebut sedari awal memang bertujuan untuk melahirkan beragam produk elektronik murah bagi masyarakat Indonesia.
Produk yang dibawa oleh Polytron di tahun 2017 ini adalah Prime 7, sebuah smartphone yang diklaim sebagai perangkat lokal yang paling tahan banting.
Pasalnya, perangkat tersebut mampu untuk tetap aktif walau terjatuh dari ketinggian 7 meter dan bahkan dilindas oleh sebuah mobil. Perangkat yang juga dilengklapi dengan RAM 3GB, ROM 32GB, dan kamera 13MP ini dijual hanya dengan harga Rp 2,59 juta.
Advan
Brand milik PT Intech Surya Abadi, Advan juga merupakan salah satu brand lokal dengan produknya yang mampu disaingkan dengan produk asing.
Bahkan, Advan pernah memenangkan pengharbaan Best Innovative Tablet untuk kategori Nasional Brand pada 2012, melalui produk tabletnya Vandroid.
Untuk produknya di tahun lalu, Advan memperkenalkan sebuah perangkat smartphone kelas menengah, yakni G1.
Perangkat yang dibekali dengan kamera depan 8MP, kamera belakang 13MP, RAM 3GB, dan berchipsetkan Snapdragon 435 tersebut kini dijualnya dengan hanya seharga Rp 1,5 jutaan.
Zyrex
Berawal dari pencipta komputer, kini perusahaan lokal bernama Zyrex turut berkecimpung di persaingan pasar smartphone dan juga tablet. Perusahaan Zyrex sendiri terbilang masih remaja, karena didirikan pada tahun 1996.
Zyrex memiliki 2 buah perangkat yang cukup gahar, yakni smartphone ZA 977 dan tablet SA-7321. Untuk ZA 977 pihaknya menjual dengan harga yang sangat murah, yakni sekitar Rp 500 ribuan. Sedangkan, untuk tablet SA-7321 dijual dengan harga 1 jutaan.
Digicoop
Jika ditanya mengenai brand lokal dengan produk smartphone terbaik, maka pilihan kami jatuh pada Digicoop. Perangkat yang telah mengemban kemampuan 4G LTE, RAM 1GB, ROM 8GB, kamera selfie 2 MP, dan kamera utama 5MP tersebut dijual dengan harga Rp 1 juta saja.
Hebatnya, perangkat tersebut lahir dari kreatifitas tim Institut Teknologi Bandung (ITB), dan sudah pasti memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri yang sesuai dengan persyaratan Kominfo.
HiMax
HiMax bisa dibilang sebagai brand lokal yang paling muda usianya. Bagaimana tidak? Brand tersebut baru didirikan pada Oktober 2012, dan termasuk yang paling sukses dalam persaingan pasar smartphone.
Produk yang dibawa oleh brand ini adalah HiMax Pure S dan HiMax Polymer. Untuk Pure S, perangkat yang dibekali dengan RAM 2GB, kamera 13MP dan 5MP tersebut pada awal peluncurannya di tahun 2013 dijual dengan harga Rp 3 jutaan.
Sedangkan, Polymer dijual HiMax dengan harga Rp 1,8 jutaan di tahun 2017 ini.
Kesimpulan
Itulah kelima brand smartphone lokal yang pantas untuk dibanggakan oleh masyarakat Indonesia. Beragam teknologi canggih pun mereka padukan ke dalam setiap produknya, sehingga tidak akan goyah jika harus diadu dengan produk dari brand asing.
Bersamaan dengan momen Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 72 ini, tidak ada salahnya jika kita sebagai masyarakat yang baik turut mendukung produk buatan dalam negeri. Dengan demikian, seiring berjalannya waktu, siapa tahu jika produk lokal nantinya akan mampu untuk bersanding di kancah dunia?
0 Response to "5 smartphone karya anak bangsa indonesia"
Post a Comment